[ SABAR, Kunci Sukses Kehidupan di DUNIA dan AKHIRAT ].

Muhamad Ihsanul Faadil
7 min readJun 14, 2020

--

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dengan menyebut nama Allah yang MAHA Pengasih lagi MAHA penyayang.”

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh …

Hallo teman-teman, kembali lagi di Akun Medium Muhamad Ihsanul Faadil, kali ini saya ingin berbagi ilmu dan sedikit pengalaman saya mengenai hal “SABAR”, jadi langsung aja dibaca dan direnungkan ya, kawan :)

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —— —— — — — -

Doc. Proibadi | SABAR.

Saya pernah membaca sebuah tulisan di portal artikel Keislaman, ada suatu kalimat yang sangat menginspirasi bagi saya. Pada tulisan tersebut terdapat 3 poin yang menjadi landasan kehidupan para Nabi dan Rasul di zamannya. Satu diantara 3 point tersebut adalah mengenai “SABAR”. Oleh sebab itu, penulis ingin sekali membahas topik sabar dalam tulisan kali ini.

Silahkan dibaca yaa dan jangan lupa di-share juga agar ilmunya tidak berhenti di kamu :)

APA ITU SABAR ?

Secara bahasa, Sabar berasal dari bahasa Arab yakni diambil dari kata sobaro-yasbiru, artinya menahan. Menurut KBBI, Sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati), dan tabah dalam segala hal.

Secara istilah, sabar ialah menahan diri dari berbagai macam bentuk kesulitan, kesedihan atau dengan kata lain menahan diri dari hal yang tidak disukai dan dibenci. Dengan sabar kita juga dapat melatih diri agar selalu melakukan ketaatan dan membentengi diri untuk tidak melakukan perbuatan keji dan bermaksiat.

Banyak dalil naqli Al Qur’an yang menjelaskan mengenai makna sabar, satu diantaranya adalah surat Al Baqarah ayat 155, yang memiliki arti:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

Jadi, pada intinya sabar adalah suatu sikap tenang dan menahan terhadap segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan ataupun terhadap suatu cobaan yang menimpa diri.

APA URGENSI DAN MANFAAT DARI SABAR ?

Mengapa kita perlu bersabar ? Apakah sabar itu penting ?

Sabar merupakan bentuk dari sifat atau akhlak terpuji bagi seorang muslim, ketika seorang muslim atau pun non muslim sedang dilanda suatu musibah atau suatu cobaan, mereka perlu bersabar karena sabar merupakan suatu kemampuan yang diberikan oleh Allah Swt. untuk mereka mampu bersikap tenang dan berlapang dada jika mendapat suatu musibah.

Bagi seorang muslim, sabar perlu dimiliki dan ditingkatkan agar mereka senantiasa selalu ikhlas dan menerima cobaan dari penciptanya. Dengan bersabar, seseorang juga tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil suatu keputusan atau bertindak, jika ia tidak sabar maka bisa terjadi hal yang fatal terhadap tindakan ataupun keputusan yang ia ambil.

Sikap sabar juga sangat penting dimiliki oleh seseorang, khususnya seorang muslim karena sabar merupakan kunci sebuah kesuksesan dalam segala hal, baik itu dalam urusan pendidikan, urusan keluarga, urusan jodoh:), dan urusan lainnya. Perilaku sabar juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita sebagai umat muslim kepada Allah Swt. karena atas segala hal yang diberikan oleh Dia, kita patut menyukurinya dan terima segala keputusannya.

Di dalam surat Al Insyirah ayat 5 dan 6, menyatakan bahwa sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, yang berarti bahwa setiap kesulitan itu pasti akan ada jalan keluar (kemudahan) yang baik karena hal demikian sudah dijanjikan oleh Allah Swt. dalam ayat tersebut. Di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, Jilid ke-10 pada surat Asy-Syahr ayat 5 dan 6, Nabi Muhammad bersabda bahwa, “Satu Kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan”.

Oleh sebab itu, sifat sabar perlu ditanamkan dan ditingkatkan secara konsisten oleh umat manusia, terutama umat muslim agar hidupnya merasa tenang, damai, dan tentunya selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala.

APA SAJA BENTUK ATAU MACAM-MACAM DARI SABAR ?

Di dalam islam, ada beberapa macam bentuk kesabaran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sabar dalam Ketaatan

Maksud dari kesabaran ini adalah kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk bersabar dalam melaksanakan ibadah, sabar dalam mengingatkan teman untuk kembali ke jalan yang benar, dan lain sebagainya. Dalil yang menjelaskan tentang kesabaran dalam ketaatan adalah sebagai berikut:

…. وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه

Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya. … ” (QS. Al-Kahfi: 28).

Ayat di atas adalah perintah sabar terhadap orang-orang baik, yang senantiasa berdoa dan menyeru di jalan Allah karena pertemanan itu pasti akan dijumpai suatu hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu Allah perintahkan bersabar jika menjumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dari saudaranya.

2. Sabar dalam kemaksiatan

Terdapat cerita yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz atau pemimpin Mesir di tempat yang sudah aman dan tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap Yusuf, namun Yusuf mampu menghindari ajakan berzina dari seorang wanita yang cantik, padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia, sehingga sangat mudah untuk tergoda melakukan zina.

Akan tetapi, Nabi Yusuf lebih memilih untuk bersabar dalam menjauhi kemaksiatan sehingga ia pun rela dipenjara. Sebagaimana yang Allah ceritakan dalam firman-Nya:

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ

Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’.” (QS. Yusuf: 33).

Pada kasus diatas, sudah mencerminkan bagi seorang muslim untuk menjaga atau bersabar dalam kemaksiatan. Di zaman seperti ini pun juga seharusnya umat muslim mampu menjaga syahwat atau maksiat mereka kepada lawan jenis, kita tahu bahwa banyak sekali berita fakta yang menginformasikan tentang zina yang dilakukan oleh anak muda, bahkan orang dewasa pun yang belum sah menjadi suami istri juga melakukan perbuatan yang dilarang dalam Islam, yaitu zina.

Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus mampu menjaga dan bersabar dalam hal kemaksiatan agar terhindar dari dosa besar.

3. Sabar dalam Menghadapi Musibah atau menerima takdir Allah

Sabar jenis yang ketiga ini adalah sabar dalam menerima takdir yang Allah berikan. Seorang hamba yang diberikan teguran atau suatu ketetapan dalam hidupnya, harus bersabar karena takdir atau ketetapan itu sudah diatur oleh Allah Swt. dan itu merupakan jalan terbaik yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya.

Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Insan ayat 24:

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir diantara mereka.” (Q.S. Al-Insan ayat 24)

Oleh sebab itu, sebagai seorang hamba yang patuh dan cinta kepada penciptanya, hendaknya mereka senantiasa selalu bersabar dan bersyukur dengan atas apa yang telah diberikan atau ditakdirkan oleh Allah Swt.

Seperti pada saat ini, kita dilanda wabah COVID-19 dan dari wabah tersebut banyak sekali dampak yang ditimbulkan, seperti hal ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, kita perlu bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut karena Allah Swt dalam memberikan suatu takdir itu sudah berdasarkan ketetapannya-Nya dan sesuai dengan kesanggupan atau kemampuan umat-Nya. Akan banyak hikmah yang didapat dari pandemi saat ini jika kita sebagai umat yang bertaqwa mensyukurinya dan menerima dengan lapang dada.

BAGAIMANA CARA AGAR MENJADI ORANG YANG SABAR ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kita menjadi orang yang selalu sabar (mencakupi 3 macam sabar), diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendekatkan diri kepada pencipta, Allah Swt.

Ini adalah cara yang paling utama dan paling penting untuk dilakukan oleh umat manusia, khususnya umat muslim. Ketika dalam menghadapi masalah ataupun hal yang membuat kita menjadi lemah, kita dianjurkan untuk berserah dan mengadu kepada pencipta kita, Allah Swt. Selain itu, kita juga bisa membaca kitab suci untuk menenangkan hati, jiwa, dan pikiran kita ketika dilanda musibah atau suatu masalah, tujuannya tentu untuk menenangkan dan merilekskan hati kita.

2. Berlapang dada dengan ketetapan yang ada dan ikhlas dalam menjalani setiap hal,

Ini sangat perlu ditanamkan oleh seorang muslim dari kecil atau dari usia dini karena skills atau kemampuan 2 aspek itu tidak mudah dimiliki dan tidak mudah diterapkan. Perlu secara konsisten untuk dijalankan agar kita mampu mencapai konsep kemampuan sabar.

3. Berwudhu,

Ini sangat dianjurkan bagi kita sebagai umat muslim ketika sedang dalam keadaan marah ataupun keadaan yang membuat kita pilu atau dalam keadaan suram. Berwudhu dan kemudian shalat mutlak 2 rakaat membuat hati kita menjadi tenang dan mendatangkan rasa sabar dalam jiwa.

4. Cara untuk bersabar dalam kemaksiatan ada banyak cara,

Diantaranya adalah menikah dengan lawan jenis sehingga meminimalisirkan perbuatan maksiat itu, bahkan bisa mencegah perilaku maksiat. Cara lainnya adalah bisa menundukkan pandangan terhadap lawan jenis, bisa juga selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun, dan lain-lain. Cara-cara tersebut bisa dikondisikan dengan situasi dan kondisi pada seorang muslim.

5. Berkumpul dengan orang-orang baik, sholeh/ah, punya sikap sabar, atau orang-orang sederhana.

Ini dapat dilakukan dengan cara kita melihat atau memerhatikan bagaimana mereka dalam bersikap sabar atau mempraktikkan keterampilan kesabaran mereka dalam menghadapi masalah ataupun sabar dalam hal lain. Dengan demikian kita mendapatkan ilmu dari mereka dan kita juga bisa menerapkan cara-cara yang dilakukan oleh orang-orang sabar tersebut. Dengan kata lain, kita juga akan tercipratan dengan hal kesabaran.

=====================

Demikianlah 5 poin mengenai cara untuk bersabar. Mohon maaf bila saya ada salah tulis, salah kata, dan salah makna karena kesalahan memang datangnya dari Saya dan kesempurnaan itu datangnya dari Pencipta saya, Allah Swt.

Demikian pembahasan mengenai “SABAR” ini saya sampaikan dan sekali lagi mohon maaf bila ada kekeliruan, jika ingin berdiskusi bisa DM ke IG saya @ihsanul.fdl

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian, dan KHUSUSNYA SAYA dan jangan lupa untuk share tulisan ini ke teman-teman kalian juga agar ilmunya tidak berhenti di kalian. Daan tunggu tulisan lainnya yaa, Cheers :)

Jika ingin melihat tulisan lainnya, bisa kunjungi link ini dan jika ingin melihat akun medsos saya bisa via Instagram @ihsanul.fdl

Sekian dan terima kasih :)…

Wassalamu’alaikum warahmatullah Wabarakatuh…

Referensi:

Ahmed. 2020. Dua for patience in islam (importance of controlling your anger). Pada laman: https://myislam.org/dua-for-patience/

Baiquni, Ahmad. 2018. Mengenal Macam-macam Jenis Sabar. Pada laman: https://www.dream.co.id/orbit/mengenal-macam-macam-jenis-sabar-180218b.html

Dr. Abdullah Bin Muhammad Alu Syaikh, Tapsir Surat Asy-Syahr atau Al Insyirah ayat 5 dan 6, dalam buku Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, jilid 10 h. 377. (Cetakan ke-9, 2016). Pustaka Imam Syafi’i

Hardi, Wiwit. 2015. 3 Macam Kesabaran. Pada laman: https://muslimah.or.id/7300-3-macam-kesabaran.html

--

--

Muhamad Ihsanul Faadil
Muhamad Ihsanul Faadil

Written by Muhamad Ihsanul Faadil

Bismillah.. Berusaha memberikan yang terbaik untuk Keluarga dan BANGSA ! preparing for Indonesia Golden 2045. For more info about me, find at @ihsanul.fdl

No responses yet